Apakah Anda pernah mendengar istilah kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence)? Pernahkah Anda berpikir sejauh mana penerapan kecerdasan buatan dapat mempengaruhi bisnis yang Anda jalankan atau dunia bisnis secara keseluruhan?
Sebelum menjawab hal tersebut, mari kita mengenal lebih banyak tentang apa itu kecerdasan buatan. Secara definisi, kecerdasan buatan merupakan salah satu bidang dalam ilmu komputer yang berfungsi memindahkan kecerdasan manusia ke dalam sistem komputerisasi. Dalam hal ini, teknologi mesin dibuat mirip seperti cara kerja pikiran manusia. sehingga dapat memahami dan menganalisa sesuatu dengan cara mempelajari data serta algoritma khusus.
Tercatat dalam sejarah kecerdasan buatan, seorang ilmuwan komputer asal Amerika, John McCarthy adalah orang pertama yang mencetuskan tentang AI pada 1956 di The Dartmouth Conference. Pada saat itu teknologi AI sudah dapat melakukan tugas-tugas seperti mengidentifikasi pola dalam data dengan lebih efisien daripada manusia, sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan informasi lebih banyak dari data tersebut.
The Dartmouth Conference pun sudah berlalu puluhan tahun, perkembangan yang terjadi pada kecerdasan buatan sudah sangat jauh. Seperti yang disebutkan di banyak jurnal kecerdasan buatan, sudah banyak contoh kecerdasan buatan dalam bidang teknologi informasi, bisnis dan bidang lainnya.
Melalui tulisan ini kami ingin sedikit menjelaskan dampak dari penerapan kecerdasan buatan alias AI ini secara spesifik pada dunia bisnis. Apa sajakah yang akan berubah? Mari simak penjelasan berikut.
Pengaruh Kecerdasan Buatan Dalam Dunia Bisnis
Jika tujuan kecerdasan buatan adalah untuk meniru apa yang bisa dikerjakan oleh manusia, lalu adakah pengaruh penerapan kecerdasan buatan dalam bisnis? Tentu saja ada, 2 hal berikut ini merupakan dampak yang paling utama dari penerapan kecerdasan buatan pada dunia bisnis secara keseluruhan.
1. Menggeser Manusia di Beberapa Sektor Pekerjaan
Pada masa awal produksi buku cetak, banyak pengrajin ukiran kayu yang protes dan menuntut percetakan buku karena pekerjaan mereka untuk membuat buku dari ukiran kayu diambil alih oleh mesin-mesin cetak.
Semakin meningkatnya aplikasi kecerdasan buatan juga memunculkan fenomena yang sama, dimana akan lebih banyak sektor pekerjaan yang diambil alih oleh mesin-mesin cerdas berbasis kecerdasan buatan.
Berikut beberapa contoh konkrit dari fenomena ini:
-
- Robot industri yang dikendalikan oleh komputer sudah menggantikan manusia dalam merakit mobil, sepeda motor dan produk manufaktur lainnya sejak akhir 1950-an.
- Mobil self-driving yang memungkinkan kendaraan tersebut berjalan tanpa sopir telah dikembangkan Tesla dan sedang diuji coba oleh Uber. Jelas, jika teknologi ini diterapkan secara masif di semua moda transportasi, para sopir, masinis bahkan pilot mungkin akan kehilangan pekerjaan mereka.
- Di masa lalu, bank memiliki banyak sekali pekerja. Namun saat ini, transaksi menabung dan menarik uang sebagian sudah bisa digantikan oleh mesin ATM.
Sebenarnya, banyak pekerjaan lainnya yang mulai tergantikan oleh penerapan kecerdasan buatan. Sektor pekerjaan yang paling rentan tergeser adalah yang bersifat repetitif dan membutuhkan akurasi.
Namun, mesin-mesin cerdas tersebut mungkin tidak akan mampu menggantikan pekerjaan manusia yang lebih mengandalkan pada penilaian, kreativitas, dan interaksi.
2. Muncul Banyak Jenis Pekerjaan Baru
Meski banyak sektor pekerjaan yang tergantikan oleh kehadiran mesin-mesin pintar, bukan berarti manusia tidak lagi diperlukan dalam menunjang bisnis. Kembali berkaca pada sejarah pertama kali buku cetak diproduksi, para pengukir yang semula kehilangan pekerjaan malah sangat dicari untuk memenuhi kebutuhan gambar di industri percetakan.
Maka tidak menutup kemungkinan ketika mesin-mesin cerdas mulai menggantikan banyak pekerjaan manusia, akan diikuti oleh munculnya sektor pekerjaan baru yang mungkin belum ada saat ini. Nantinya akan dibutuhkan banyak orang untuk membuat algoritma serta menerapkannya pada mesin-mesin cerdas tersebut agar bisa bekerja sesuai kebutuhan dan selera manusia.
Industri retail akan sangat berbeda karena dampak kecerdasan buatan, budaya belanja online semakin kuat dan permintaan pengiriman yang cepat membuat kecerdasan buatan pun sangat dibutuhkan. Contohnya seperti Amazon yang mulai menerapkan drone sebagai pengantar.
Namun bisnis retail sangat erat kaitannya dengan pengalaman pembeli yang membutuhkan hospitality tentu tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh robot. Kemungkinan bagian tersebut akan memunculkan banyak jenis pekerjaan baru sebagai langkah untuk memaksimalkannya.
Sektor-sektor yang mengutamakan kesan dan pengalaman yang dialami pembeli sulit dipengaruhi oleh kehadiran kecerdasan buatan, contohnya bisnis seperti bunga hias, bidang seni dan budaya, olahraga, perawatan manusia dan lain-lain tidak akan tergantikan oleh para robot pintar.
Bagaimana Langkah Menghadapi Era Kecerdasan Buatan?
Manfaat kecerdasan buatan yang menawarkan kecepatan, ketelitian, dan layanan yang handal sangat dibutuhkan untuk jenis-jenis kegiatan yang bersifat repetitif alias diulang-ulang. Oleh sebab itu, Anda harus berusaha menawarkan nilai yang lebih daripada yang bisa diberikan oleh oleh mesin-mesin cerdas ini, agar bisnis yang Anda jalankan tidak tergeser oleh keberadaan mereka.
Setidaknya, ada 3 (tiga) tips yang bisa Anda lakukan agar bisnis yang Anda miliki lebih siap menyambut era penerapan kecerdasan buatan.
1. Lakukan digitalisasi
Kini saatnya membuat bisnis Anda menjadi bisnis yang digital (online). Digitalisasi akan membuat bisnis Anda bisa dijangkau oleh jutaan orang yang kini jauh lebih sering mengakses media online, seperti website, medsos atau YouTube.
Sumber daya yang paling berharga untuk bisnis di era sekarang bukan lagi minyak, melainkan data. Kehadiran AI membuat pengumpulan data semakin mudah dan cepat, jika Anda tidak mulai dari melakukan digitalisasi maka bisnis Anda akan segera tertinggal.
Selain itu, penting untuk menerapkan otomasi dari proses-proses yang saat ini Anda kerjakan secara manual. Tools berbasis digital yang tersedia juga mempermudah proses otomasi tersebut.
2. Tingkatkan user experience
Sentuhan manusia adalah hal yang tidak dapat digantikan oleh mesin-mesin cerdas. Hal tersebut dibutuhkan untuk membangun apa yang disebut user experience (pengalaman pengguna). Jika Anda unggul di bagian ini maka bisnis Anda akan memiliki nilai lebih dari kompetitor.
3. Perluas jaringan bisnis
Jangan puas hanya dengan lingkungan atau jaringan yang saat ini Anda miliki. Cobalah untuk melebarkan jaringan bisnis Anda dan buatlah kerja sama dengan orang-orang yang punya pengaruh besar dalam bisnis secara umum. Hal tersebut akan menguatkan keberadaan bisnis Anda di era penerapan kecerdasan buatan ini.
Itulah penjelasan singkat tentang dampak penerapan kecerdasan buatan pada dunia bisnis. Namun perlu dicatat teknologi bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam menaklukan pasar yang potensial. Teknologi hanya alat bantu yang membuat segala sesuatunya lebih mudah dan murah.
Meskipun demikian, Anda tidak dapat menutup mata dengan apa yang terjadi saat ini. Teknologi seperti kecerdasan buatan bisa menjadi daya ungkit yang memberikan dampak signifikan pada bisnis yang sejak awal telah menawarkan nilai lebih pada produk atau jasanya. Justru Anda dapat memanfaatkan kecerdasan buatan ini untuk mendongkrak dan mempermudah jalannya bisnis Anda.