Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini sudah banyak diterapkan dalam berbagai bidang industri, seperti e-commerce, finansial, telekomunikasi, FMCG, retail, kesehatan, dan berbagai industri lainnya. Berdasarkan riset Global Survey of AI in 2021 dari McKinsey, tingkat pemakaian machine learning, computer vision, serta natural language processing (NLP) di tahun 2021 mencapai 57%. Jumlah ini naik sebanyak 45% dari tahun 2020, dan menandakan peningkatan adopsi AI serta banyaknya manfaat yang mulai dirasakan dari pengadopsian tersebut.
Di tambah lagi, fungsi chatbot juga dapat dirasakan langsung oleh para konsumen, di mana para konsumen merasakan pelayanan yang lebih responsif dan personal. Maraknya penggunaan chatbot oleh berbagai industri, tentunya industri FMCG yang sangat dekat dengan konsumen juga ‘penasaran’ untuk berinvestasi di teknologi tersebut. Beberapa dampak positif bagi para pelaku industri FMCG dalam penerapan chatbot berbasis AI diantaranya adalah menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dan mengurangi biaya operasional pelayanan pelanggan.
Selain itu, chatbot di industri FMCG dapat membantu bisnis lebih memahami kebutuhan dan preferensi konsumennya. Misalnya, chatbot tersebut dapat mengumpulkan data untuk mengetahui produk apa yang paling diminati oleh pelanggan. Hal ini membantu para pelaku FMCG dalam penerapan strategi pemasaran yang lebih efektif dan targeted.
Selain itu, chatbot berbasis AI dapat menganalisa pertanyaan atau pernyataan yang dilontarkan oleh konsumen, sehingga para pelaku FMCG dapat memahami permintaan pasar dan meningkatkan produktivitas pada peluang tersebut. Lantas bagaimana penggunaan chatbot di industri FMCG saat ini?
Industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), atau dikenal dengan Consumer Packaged Goods (CPG) dapat dijelaskan sebagai industri yang memproduksi barang secara masif dan cepat, dengan biaya yang relatif rendah. Beberapa jenis barang yang umumnya diproduksi oleh industri FMCG dapat berupa makanan kemasan, minuman, kosmetik, dan berbagai barang yang umumnya dapat kita jumpai di berbagai toko maupun supermarket. Saat ini, banyak industri FMCG yang sudah menerapkan teknologi chatbot untuk memudahkan distribusi dan pemasaran produk, dan juga pelayanan pelanggan.
Kemampuan chatbot untuk merespon pesan yang masuk secara real-time menjadi salah satu alasan bagi para pelaku FMCG untuk mulai berinvestasi pada teknologi ini. Adapun alasan lainnya mengapa para pelaku FMCG mulai memanfaatkan chatbot berbasis AI dalam bisnis mereka di antaranya:
Preferensi konsumen saat ini tidak hanya memandang produk dari segi kualitas dan harga bersaing saja. Saat ini, konsumen juga memandang pengalaman berbelanja yang positif sebagai faktor penentu pembelian dari suatu brand. Mereka ingin mendapatkan respon yang cepat dan tepat dengan pelayanan prima. Karenanya, chatbot dapat dimanfaatkan untuk menangani segala pertanyaan dan pernyataan konsumen secara real-time, cepat dan tepat. Di sisi lain, chatbot berbasis AI juga dapat mengidentifikasi preferensi dan behaviour dari para pelanggan, di mana hal ini dapat dimanfaatkan kembali oleh para pelaku bisnis untuk memberikan pengalaman belanja yang personalized berdasarkan situasi pelanggan tersebut.
Kunci untuk menarik perhatian serta meningkatkan loyalitas pelanggan ialah dengan memperbaiki kualitas pelayanan. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, pelayanan pelanggan masih menjadi faktor penentu dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan. Maka dari itu, peran customer service merupakan ujung tombak bagi keberlangsungan bisnis di industri FMCG.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, bisnis FMCG seringkali menghadapi tantangan dari segi jumlah tenaga kerja, di mana agen manusia memiliki keterbatasan dalam melayani ratusan bahkan ribuan pelanggan di waktu yang bersamaan. Tentunya peningkatan jumlah tenaga kerja juga berdampak pada tingginya anggaran yang harus dikeluarkan.
Dengan memanfaatkan chatbot berbasis AI, seluruh pelanggan dapat dilayani dan didampingi oleh asisten virtual. Para pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat.
Alasannya, chatbot diklaim dapat membantu brand untuk meningkatkan konversi penjualan baru serta angka retensi dari pelanggan yang telah menggunakan produk mereka sebelumnya, terlebih di zaman yang serba instan seperti sekarang. Chatbot dapat menjadi alat “pengingat” pelanggan dalam proses transaksi sesuai data yang ada sehingga dapat cepat tanggap dalam proses transaksi.
Ketepatan dan kecepatan pelayanan yang dapat diberikan chatbot dalam hal transaksi mampu memberikan dampak dalam meningkatkan rata-rata volume transaksi dan jumlah pesanan. Selain itu, peran chatbot dapat mendorong pelanggan dalam bertransaksi melalui penemuan produk yang tepat dari katalog tanpa batas berdasarkan preferensi dan kebiasaan mereka.
Dapatkan lebih banyak wawasan tentang perilaku belanja pelanggan para pelaku FMCG dan tawarkan produk berdasarkan riwayat pembelian, interaksi sebelumnya, atau item daftar keinginan mereka. Dengan teknologi chatbot membantu pelanggan para pelaku FMCG dalam mendapatkan informasi pelanggan dengan lebih cepat dan tepat melalui data yang ditangkap oleh chatbot. Para pelaku FMCG juga dapat mengetahui informasi penting pelanggan dari percakapan sebelumnya sehingga Anda pun menawarkan penawaran yang lebih cocok dan sesuai kepada pelanggan. Dengan menggunakan chatbot, pertanyaan yang diajukan oleh chatbot dapat sekaligus menangkap data profil pelanggan yang lebih kaya.
Di sektor di mana semuanya ditangani dengan cepat dengan chatbot, tidak terkecuali layanan pelanggan. Chatbot dapat membantu perwakilan pelanggan menangani pertanyaan berulang 7 hari 24 jam. Sambil memberikan komunikasi instan kepada pelanggan, mereka juga membantu perusahaan menghemat uang dengan mencegah pelatihan tambahan atau layanan pelanggan. Chatbots secara signifikan mengurangi waktu tunggu pelanggan saat mereka bisa menjawab pertanyaan 24/7 (apa pun jenis pertanyaannya). Dengan demikian, pegawai customer support lainnya bisa memperoleh waktu untuk memeriksa data pelanggan sebelumnya sehingga mereka dapat melayani dengan cara yang lebih baik. Karena chatbot tersedia 24 jam sehari, alat ini dapat dengan mudah memahami kapan harus mentransfer percakapan ke agent dukungan atau kapan harus menyelesaikan kueri pada saat itu.
Chatbot disebut dapat memberikan kemudahan dalam operasional usaha. Memiliki teknologi chatbot memungkinkan pemilik usaha untuk melakukan otomasi terhadap berbagai kebutuhan operasional. Selain itu, penggunaan AI melalui chatbot juga akan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memberikan pelayanan bagi konsumen tanpa harus menghadirkan banyak customer service, terutama untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan.
Keunggulan lain dari menggunakan teknologi chatbot berbasis AI adalah kemampuan untuk melayani konsumen dengan praktis, cepat, serta responsif. Melalui program yang sudah dipersiapkan secara spesifik sesuai kebutuhan, konsumen dapat segera dilayani secara cepat dengan bahasa dan proses yang mudah dimengerti. Hal ini dilakukan dengan aplikasi pesan teks yang umum digunakan seperti WhatsApp. Chatbot berbasis AI juga disebut dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Ini karena chatbot membantu perusahaan memberikan layanan yang lebih sigap, yang kemudian dampak positifnya dapat dirasakan langsung oleh konsumen. Sudah siap untuk mencobanya? Kata.ai siap membantu Anda sekarang. Nah banyak nih segudang manfaat buat industri FMCG untuk memanfaatkan chatbot. Apakah kamu sebagai para pelaku bisnis FMCG sudah menerapkannya? Hubungi kami untuk mulai terapkan chatbot berbasis AI untuk bisnis FMCG Anda